JOMBANG - Dirjen Kemendikbud bersama rombongan Badan Pelestari Cagar Budaya (BPCB) Jatim kunjungi situs pertirtaan Dusun Sumberbeji Desa Kesamben Kecamatan Ngoro Kabupaten Jombang, Jumat (15/01/2021).
Hilmar Farid Dirjen Kemendikbud mejelaskan, sebelum kunjungan ke Jombang melakukan agenda kunjungan ke Kabupaten Gresik di lanjut ke Kabupaten Mojokerto langusung Kabupaten Jombang.
"Untuk melihat situs situs yang ada di wilayah kerja dari Badan Pelestari Cagar Budaya (BPCB ) Jawa timur," terangnya.
Hilmar Farid menambahkan, pihaknya juga melakukan diskusi dengan pemerintah kabupaten Jombang maupun pemerintah desa, untuk melihat langkah ke depanya seperti apa, untuk tangung jawab pelestarian semua dari desa sampai di tingkat pusat.
"Juga melihat pembagian kerja, ada bapeda kita ingin tau peran dari masing masing sektor karena ini temuan relatif baru masih banyak pekerjaan yang belum terselesaikan," jelasnya.
Biasanya menyakut masalah lahan tanah sekarang ini sudah dimiliki masyarakat dan sudah dikelola untuk kepentingan ekonomi kalau kerja pelestarian ini kan kadang - kadang berdampak pada kegiatannya warga.
"Kita sini berkumpul untuk berdiskusi terkait penemuan pertirtaan ini menyelesaikan masalah dan mencari jalan keluar solusinya seperti apa," ucapnya.
Dari temuan ini Hilmar menambahkan masalah terkait pembuangan air di pertirtaan sumberbeji, yang masih jadi tantangan kalau sumber air di alirkan ke sebelah ikut desa lain dan kecamatan lain jadi cukup kabupaten saja yang turun untuk menyelesaikan.
"Dilakukan koordinasi siang ini agar situs pertirtaan sumberbeji ini terlindung, nantinya bisa memberikan manfaat tentunya masyarakat yang disini begitu tujuan dari kunjungan siang ini," pubgkasnya.
Zakaria Kasimin Kepala BPCB Jatim menjelaskan rencana untuk ekskavasi situs kedepan terus dilakukan. "Kita sudah menemukan dasarnya dan bentuknya, kita mau melebarkan pembuangan airnya kita belum menemukan saluran berapa lagi sampai ke tempat pembuangan di masa lalu," jelasnya.
Pembuangan yang dicari mungkin perlu koordinasi juga dengan masyarakat atau yang nangani irigasi itu.
Zakaria menambahkan mungkin rencana kedepannya seperti itu, bentuk stuktur bangunan pertirtaan sudah ada kemudian yang paling penting adalah pemugarannya.
"Ini mengembalikan struktur yang sesuai dengan struktur sesuai bata yang ada," jelasnya.
Tapi kendala di pertirtaan Sumberbeji ini, di bahan batanya kulitas bata yang benar benar bagus, karena di Sumberbeji ini kendala struktur bahan batanya sudah terendam air.
"Untuk mendapatkan kualitas bata yang bagus, itu tantangan kita kedepan," pungkas Zakaria Kasimin.( Gono)
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
| Pewarta | : |
| Editor | : |
Komentar & Reaksi