JOMBANG - Untuk membangun prespektif yang sama dalam penagulangan bencana Bupati Jombang Hj. Mudjidah Wahab mengundang para insan pers untuk melakukan jumpa pers di Gedung Swagata Pendopo Kabupaten Jombang, Sabtu (16/01/2021).
Insan pers yang hadir aktif dimedia cetak, televisi dan on line, baik dari Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) juga IJTI (Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia) Kabupaten Jombang.
Acara di buka oleh Sekda Akhmad Jazuli dengan mengucapkan banyak terima kasih kepada para insan pers yang bisa hadir bersilaturahim.
“Melalui pertemuan ini selain untuk menyampaikan informasi juga menjadi momentum Bupati juga dari PUPR untuk menyampaikan perkembangan bencana banjir yang melanda desa Jombok kecamatan Kesamben yang terjadi diawal Tahun 2021.
Meskipun banjir sudah mulai surut, namun hal ini menjadi pengalaman penting bagi kita bersama agar kedepan penanganan terkait bencana jauh lebih baik dengan keterlibatan para insan pers guna memberikan perspektif positif dalam penanganan bencana.
Bupati Jombang didampingi Sekda Jazuli serta Asisten 3 Hari Oetomo, Kepala BPBD, Kepala Dinas Kominfo, Kepala PUPR, Bappeda, Kabag Prokopim (Protokol dan Komunikasi Pimpinan) serta OPD terkait.
Bupati dengan Kepala Dinas PUPR memaparkan Strategi Penangggulangan Banjir di Kabupaten Jombang. Baik jangka pendek, menengah dan jangka Panjang di Advour Watudakon.
“Tujuannya adalah untuk membangun perspektif yang sama dalam memahami persoalan bencana dalam hal ini terutama banjir yang terjadi diawal tahun ini didesa Jombok Kecamatan Kesamben," tutur Bupati Mundjidah Wahab.
Bupati Mundjidah Wahab menambahkan, bahwa kondisi sungai sungai yang ada di Jombang ini apabila terjadi banjir penanganan tidak hanya bisa dilakukan satu pihak.
Namun langkah penanganannya harus kita lakukan bersama sama seiring sejalan antara pemerintah dengan semua pihak baik Pemerintah Daerah, Provinsi, dan Pusat.
Karena wilayah sungai sungai di Jombang ini mayoritas menjadi kewenangan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS). Tindakan kita harus tetap konsultasi, koordinasi dengan mereka, dan yang terpenting adalah partisipasi masyarakat.
"Hal ini karena penyebab banjir ini adalah curah hujan yang tinggi, adanya sedimentasi sungai, serta sampah,” papar Bupati Mundjidah Wahab.
Banyak sampah rumah tangga dan ranting ranting pohon di aliran sungai ketika kita Bersama Santri Jogokali bersih bersih di area sungai Gude, oleh karenanya pengurangan sampah ini perlu partisipasi masyarakat dan pihaknya akan berupaya bekerja keras untuk melakukan strategi yang tepat.
"Kami berharap kerjasama semua pihak untuk membangun Jombang yang lebih baik. Kita sudah punya santri Jogo Kali yang telah diapresiasi oleh pemerintah Jawa Timur, ini yang akan kita teruskan untuk menjaga kali kali yang lain," sambungnya.
Bupati menambahkan, saat sidak di lokasi banjir melihat Bangunan jembatan penghubung antara Jombang - Mojokerto, melihat kontruksi jembatan masih lama jaman Belanda masih ada tiang tiangnya yang menancap ke sungai.
"Kami sudah menyuruh Sekda dan Asisten untuk berkordinasi dengan Pemda Kabupaten Mojokerto karena wilayah tersebut masuk wilayah Kabupaten Mojokerto , untuk bisa menganggarkan di tahun 2022 agar membuat jembatan baru tampa tiang," jelasnya.
"Kalau jembatan tidak ada tiangnya diharapkan nantinya sampah maupun kayu ranting pohon tidak lagi yang menyakut di bawah jembatan air bisa lancar," pungkasnya.
Pemaparan terkait hal hal teknis disampaikan langsung oleh Kepala Dinas PUPR Miftahul Ulum. (Gono)
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
Pewarta | : |
Editor | : |
Komentar & Reaksi