SUARA INDONESIA JOMBANG

BPBD Jombang Jelaskan Faktor Akan Adanya Cuaca Ekstrem Sepekan

Gono Dwi Santoso - 13 February 2023 | 15:02 - Dibaca 1.04k kali
Peristiwa Daerah BPBD Jombang Jelaskan Faktor Akan Adanya Cuaca Ekstrem Sepekan
Petugas BPBD Jombang saat tunjukan pontesi angin kencang dan cuaca ekstrem di kantor BPBD Jombang, Senin (13/02/2023)

JOMBANG - Terkait himbauan surat edaran dari BMKG Stasiun meteorologi kelas 1 Juanda  Sidoarjo akan adanya cuaca ekstrem dan angin kencang di Kabupaten Jombang 11 Februari - 17 Februari 2023 membuat BPBD Jombang memberikan penjelasan terkait hal tersebut.

Terkait surat tersebut, Badan Penanggulangan Bencana Daerah ( BPBD) Kabupaten Jombang menjelaskan ada beberapa faktor pendorong cuaca ekstrem, salah satunya badai La Nina di Samudra Pasifik yang pengaruhi cuaca di kabupaten Jombang.

Ditemui di kantornya, Bambang Dwijo Pranowo Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Kabupaten Jombang menjelaskan ,terkait adanya cuaca yang ekstrem walaupun tidak ada badai, saat ini sedang masuk masa transisi dari musim hujan ke musim kemarau. Dan ini sudah masuk kategori ekstrim.

Dimana cuaca ekstrem antara lain adanya angin kencang, hujan deras, puting beliung, bisa jadi hujan es batu. Ini yang terkait dengan hidrometeorologi.

"Di Kabupaten Jombang yang paling berbahaya yaitu angin kencang, puting beliung, hujan deras, dan tanah longsor," terangnya kepada media Senin (13/02/2023).

Bambang mengatakan untuk bencana banjir di Kabupaten Jombang selalu akan ada. Menurutnya karena memang sebagian besar banjir luapan.  Jombang dilintangi satu daerah aliran sungai (DAS) besar dan enam sub DAS, sehingga wajar jika terjadi banjir. 

Tapi koordinasi dan penanganan sudah dilakukan, baik oleh Dinas PUPR Jombang, Dinas DLH, BBWS Brantas. "Pembuktiannya kemarin kita ada banjir luapan, tapi tidak lama sudah langsung surut," ujarnya.

Bambang menjelaskan, penanganan - penanganan, terutama normalisasi sungai sudah terus dilakukan sepanjang tahun. Di Kabupaten Jombang, 21 kecamatan merupakan titik rawan bencana karena cuaca ekstrem. Kalau sebelum masuk cuaca ekstrem, untuk angin kencang ada di Bandar Kedungmulyo, Perak.

"Kalau banjir kita punya dari hulu ke hilir, mulai Wonosalam, Bareng, Mojowarno, Mojoagung, Sumobito, dan Kesamben. Itu di selatan Brantas.Kalau di Utara Brantas mulai Kabuh, Marmoyo, Palndaan, Ploso, Kudu, Ngusikan, itu semua rawan banjir," ungkapnya.

Bambang memaparkan, hujan ini puncaknya pada Februari, tapi diperkirakan akan berakhir pada pertengahan maret. Kemarin sudah ada perkiraan dari BMKG itu HTH (hari tanpa hujan) di 2023 akan panjang. "Tapi BPBD Jombang akan melihat rilis-rilis dari BMKG," paparnya. 

Bambang mengungkapkan, BPBD Jombang memiliki 30 desa tangguh bencana (Destana). Peringatan-peringatan dini sudah dilakukan per hari, minggu, dan bulan untuk masyarakat. Itu mitigasi non struktural. Hal lain termasuk personel dan peralatan sudah disiapkan. 

"Harapannya agar kejadian angin kencang, puting beliung, cuaca ekstrim, dampaknya minimal bisa kita kurangi, terutama korban," pungkasnya.

» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA

Pewarta : Gono Dwi Santoso
Editor : Lukman Hadi

Share:

Komentar & Reaksi

Berita Terbaru Lainnya