SUARA INDONESIA JOMBANG

Jelang Nataru 2023, Pengrajin Terompet di Mojowarno Jombang Banjir Orderan

Gono Dwi Santoso - 16 December 2022 | 16:12 - Dibaca 1.77k kali
Features Jelang Nataru 2023, Pengrajin Terompet di Mojowarno Jombang Banjir Orderan
Adi Susanto 21 perajin terompet saat mencoba hasil terompetnya untuk di jual ke pasaran, Jumat (16/12/2022).

JOMBANG - Menjelang Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2023, nampaknya membawa berkah tersendiri bagi Adi Susanto, pengrajin terompet asal  Desa Mojowarno, Kecamatan Mojowarno, Kabupaten Jombang.

Betapa tidak, pesanan terompet buah karya pemuda berusia 21 tahun ini naik tajam hingga 100 persen dibandingkan tahun kemarin, Jumat (16/12/2022).

Tampak aktivitas Adi Susanto sedang membuat pesanan terompet dengan menggulung- gulung kertas yang akan dibuat terompet motif naga. Puluhan terompet di selesaikan dalam sehari yang dikerjakan di rumahnya.

Kertas putih tampak di gulung secara teratur dari bawah hingga atas sesuai bentu,  kemudian di lem. Setelah itu baru dikeringkan dengan dijemur di bawah terik matahari agar merekat sempurna.

Satu per satu terompet yang sudah setengah jadi ini di celup dengan lem dan di panaskan setelah kering.

Ditemui saat membuat kerajinan terompet, Adi Susanto, mengatakan dalam pembuatan trompet, ia kerjakan bertiga bersama bapaknya dan kakaknya. Tempat produksinya dilakukan di ruang tamunya.

Adi mengaku bahwa usahanya di hari-hari jelang pergantian tahun ini, ramai pesanan. Ia juga mengaku saat ini kebanjiran order pesanan naik 100 persen yang sebelumnya 2.500 pcs, kini menjadi 5.000 pcs.

"Alhamdulillah, pemesanan terompet jelang tahun baru saat ini, naik sekitar 70 persen dibanding tahun sebelumnya," tambahnya.

Adi menambahkan, untuk terompet yang dibuat rata-rata cukup unik, seperti motif naga.

Terdapat tiga macam terompet yang diproduksi. Diantaranya jenis kupu-kupu yang biasa diminati anak-anak perempuan, motif naga dari ukuran kecil hingga besar. 

"Kalau kesulitannya adalah cuaca, karena harus dikeringkan terompetnya sebelum di hias dan dibentuk sesuai pesanan menjadi  terompet yang siap jual ke pelanggan," terangnya.

Adi menjelaskan, tiap terompet yang telah jadi, dibanderol dengan harga bervariasi. Mulai dari paling murah Rp 7 ribu hingga paling tertinggi Rp 15 ribu. Tergantung tingkat kerumitan pembuatan. 

"Kalau tahun sebelumnya, omzet sekitar Rp 15 juta. Jelang Nataru tahun ini naik sekitar Rp 25 juta. Dan pemasaran hingga  sampai pulau Bali," pungkasnya.

» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA

Pewarta : Gono Dwi Santoso
Editor : Moh.Husnul Yaqin

Share:

Komentar & Reaksi

Berita Terbaru Lainnya