SUARA INDONESIA JOMBANG

Terkait Pilpres 2024, PCNU Jombang Memilih Netral

Gono Dwi Santoso - 06 September 2023 | 12:09 - Dibaca 1.07k kali
News Terkait Pilpres 2024, PCNU Jombang Memilih Netral
Ketua PCNU Jombang, KH Fahmi Amrullah Hadzik saat di temui di pondok pesantren putri Tebu Ireng Jombang, Selasa (05/09/2023).(Foto: Gono Dwi Santoso/Suaraindonesia.co.id).

JOMBANG, Suaraindonesia.co.id - Pasca dilakukan deklarasi pasangan capres dan cawapres Anies Rasyid Baswedan dan Muhaimin Iskandar di hotel Majapahit Surabaya pada Sabtu (02/09/2023), Ketua PCNU Jombang langsung berikan tanggapan.

Ditemui di Pondok Putri Pesantren Tebu Ireng Jombang, Ketua PCNU Jombang, KH Fahmi Amrullah Hadzik, mengatakan, kiai-kiai NU yang masuk dalam struktural, pastinya tidak akan mengikuti urusan dukung mendukung Capres maupun Cawapres dalam Pilpres di tahun 2024 mendatang.

"Saya kira kiai-kiai NU yang struktural NU, sudah pasti mengikuti instruksi dari PBNU, melalui Ketum (Gus Yahya) yang menyatakan tidak ada calon presiden atau cawapres yang mengatasnamakan NU. Artinya, secara struktural kita terikat dengan jamiiah dan organisasi," terangnya kepada media Selasa (05/09/2023).

Gus Fahmi mengatakan, untuk pasangan Amin, sikap politik para kiai NU, secara pribadi juga beragam.

"Secara kultural, mungkin ada yang mendukung, mungkin juga ada yang tidak mendukung sama sekali," tuturnya.

Gus Fahmi menegaskan, untuk dukungan pilpres sejak dari zaman dahulu, warga NU, sulit untuk disatukan, begitu juga para kiai-kiai dari NU. Dan hal itu merupakan suatu hal yang biasa di dalam NU. 

"Dan saya pikir untuk urusan yang satu ini (dukungan Pilpres), NU itu tidak pernah bisa untuk disatukan. Mungkin urusan caleg bisa, tapi urusan politik soal presiden dari dulu memang tidak bisa disatukan, jadi saya pikir kyai-kyai NU pun ya seperti itu," bebernya.

Gus Fahmi menambahkan, terkait pilihan, pihaknya juga memiliki dukungan sendiri secara pribadi terhadap salah satu capres-cawapres, namun dukungan itu tidak untuk diketahui publik termasuk para kader dan warga NU. 

"Secara pribadi, itu kan hak politik setiap orang. Tapi saya kan punya pilihan sendiri dan itu adalah rahasia, karena kalau saya ungkap ke publik saya kan nantinya juga melanggar," terangnya.

Ia mengatakan, sebagai ketua PCNU Jombang, ia tidak diperbolehkan untuk terlibat dalam urusan dukung mendukung capres maupun cawapres masuk ke politik praktis.

"Yang jelas sebagai ketua PCNU, tidak bisa mendukung masing-masing pasangan capres-cawapres, karena kami terikat aturan," pungkasnya. (*)

» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA

Pewarta : Gono Dwi Santoso
Editor : Imam Hairon

Share:

Komentar & Reaksi

Berita Terbaru Lainnya