SUARA INDONESIA JOMBANG

Ahmad, Perajin Jajanan Brondong Tiga Generasi di Jombang

Gono Dwi Santoso - 03 June 2023 | 15:06 - Dibaca 2.20k kali
Kuliner Ahmad, Perajin Jajanan Brondong Tiga Generasi di Jombang
Proses pengepakan produksi berondong ketan di Dusun Ngumpak Desa Bawangan, Kecamatan Ploso, Kabupaten Jombang, (Foto: Gono Dwi Santoso/suaraindonesia.co.id).

JOMBANG, Suara Indonesia.co.id - Bagi pencinta jajanan tradisional, tentu tidak asing dengan kue brondong. Di Kabupaten Jombang, jajanan tradisional yang terbuat dari bahan gabah ketan ini masih eksis.

Dibalik eksisnya jajanan tradisional itu membawa berkah bagi perajin brondong. Ahmad Surasmintuhu (42), warga Dusun Ngumpak, Desa Bawangan, Kabupaten Jombang berhasil sukses berkat usaha jajanan tradisional tersebut.

Bahkan usaha jajanan tradisional brondong ini sudah masuk generasi ketiga hingga saat ini di Kabupaten Jombang.

Ahmad mengatakan, jajanan tradisional brondong yang diproduksi memiliki bahan berbeda dengan yang beredar di pasaran. Ia menyebut, brondong hasil buatannya menggunakan gabah ketan. Sedangkan kebanyakan di pasaran terbuat dari jagung atau popcorn.

"Pembuatan brondong ketan ini dibuat secara turun temurun dari keluarga. Usaha ini sudah berdiri sejak puluhan tahun yang lalu dan ini generasi ke 3, dari nenek, ibu kemudian keluarga saya," kata Ahmad saat ditemui di tempat usahanya, Sabtu (3/06/2023).

Ahmad menjelaskan bahwa pembuatan brondong ketan, sangatlah sederhana yakni menggunakan tungku kecil dilakukan sangrai sampai meletup gabahnya. Kemudian disortir sebanyak tiga kali sampai benar benar bersih.

"Untuk memasaknya sementara bahan baku hanya gabah ketan saja dan gula tanpa ada bahan pengawet untuk membuat berondong ini," terangnya.

Ahmad menambahkan, dulu dirinya pernah mencoba menggunakan berbagai varian rasa, namun rasanya malah menjadi aneh, jadi sampai saat ini kita hanya menggunakan gula saja.

"Untuk pemasaran produk berondongnya, seputar Kabupaten Jombang dan Mojokerto untuk produksi berondong ketannya ini," ujarnya.

Sementara itu, Kepala Desa Bawangan Bahtiar Effendi menjelaskan, pembuatan brondong ketan yang diproduksi oleh pelaku perajin di Dusun Ngumpak merupakan salah satu produk UMKM yang jadi unggulan di Desa Bawangan.

"Satu-satunya disini, itupun sudah lama sekali Produksinya sudah turun-temurun pembuatan berondong tersebut," ucap Bahtiar.

Effendi menambahkan, karena jajanan tradisional brondong memiliki khas dalam pembuatannya itu, borondong ketan ini secara tidak langsung sudah menjadi salah satu ikon di Desa Bawangan.

"Jadi jika ingat nama Desa Bawangan, maka orang akan langsung ingat dengan manisnya berondong ketan jajanan tradisional khas sini," pungkasnya.

» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA

Pewarta : Gono Dwi Santoso
Editor : Irqam

Share:

Komentar & Reaksi

Berita Terbaru Lainnya