SUARA INDONESIA JOMBANG

Membangkitkan Potensi Sentra Buah Alpukat di Desa Sambirejo Jombang

Gono Dwi Santoso - 29 October 2023 | 18:10 - Dibaca 1.24k kali
Ekbis Membangkitkan Potensi Sentra Buah Alpukat di Desa Sambirejo Jombang
Agus Arminto,( 46 ), petani alpukat warga Desa Sambirejo Kecamatan Wonosalam Kabupaten Jombang saat menunjukkan buah alpukat di kebunnya, Minggu (29/10/2023).( Foto :Gono Dwi Santoso/Suaraindonesia.co.id).

JOMBANG,Suaraindonesia.co.idDesa Sambirejo, Wonosalam, Kabupaten Jombang terkenal sebagai desa penghasil buah alpukat. Komoditi alpukat yang dihasilkan unggulan. Cita rasa yang khas. Daging buahnya tebal. Rasanya manis dan segar.

Agus Arminto (46) merupakan salah satu pembudidaya alpukat sejak puluhan tahun silam. Dia menanam serta mengembangkan berbagai varietas alpukat.  Lokal maupun impor. 

”Saat ini, saya sudah memiliki sekitar 200-an pohon yang produktif. Serta beberapa lainnya masih dalam pembibitan,’’ ujarnya.

Tak hanya Agus, banyak petani alpukat di Desa Sambirejo, Kecamatan Wonosalam. Dikenal sebagai penghasil buah alpukat,  beberapa tahun terakhir, sempat mengalami penurunan panen.

Namun, petani alpukat terpacu mengembalikan masa kejayaan alpukat.  ”Petani mulai getol lagi mengembangkan alpukat dengan berbagai varietas alpukat untuk ditanam kembali," paparnya.

Ada banyak jenis alpukat yang dikembangkan petani di Desa Sambirejo. Misalnya varietas lokal, markus, red Vietnam, hijau panjang, aligator dan beberapa jenis lainnya.

 ”Apapun jenis alpukat kalau di tanam di wilayah Kecamatan Wonosalam hasilnya bagus. Misalnya jenis markus ini, hasilnya lebih unggul dibandingkan di tanam di daerah lain,’’ terangnya.

Agus mengatakan ,untuk keunggulan alpukat di wilayah Desa Sambirejo, di sini dikenal dengan rasanya yang manis dan segar. Selain itu, dagingnya juga disebut lebih tebal dibandingkan alpukat daerah lain. 

”Mungkin karena pengaruh iklim dan faktor alam yang kondisi sangat mendukung. Sehingga hasilnya buah alpukat,lebih unggul dari pada alpukat dari daerah lain," jelasnya.

Agus menambahakan, untuk penanaman buah alpukat adalah jenis tumbuhan yang mudah hidup. Rata-rata warga menanam dengan cara tumpang sari dan sebagian juga di tanam di sekitar pekarangan rumah warga.

”Begitu juga perawatan, selama ini kami mempertahankan penggunaan pupuk kompos dari kotoran hewan untuk jenis pupuknya,’’ tutupnya.(*).

» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA

Pewarta : Gono Dwi Santoso
Editor : Danu Sukendro

Share:

Komentar & Reaksi

Berita Terbaru Lainnya