SUARA INDONESIA JOMBANG

Begini Penjelasan Arkeolog Terkait Temuan di Situs Pande Gong Jombang

Gono Dwi Santoso - 23 February 2023 | 18:02 - Dibaca 1.45k kali
Sejarah Begini Penjelasan Arkeolog Terkait Temuan di Situs Pande Gong Jombang
Temuan Arkeolog Balai Pelestarian dan Kebudayaan Provinsi Jatim Wilayah XI saat ekskavasi Situs Pande Gong tahap 4 di Dusun Kwasen, Desa Menganto, Kecamatan Mojowarno, Kabupaten Jombang, Kamis (23/02/2023).

JOMBANG, Suaraindonesia.co.id - Ekskavasi situs Pande Gong di Desa Menganto, Kecamatan Mojowarno, Kabupaten Jombang memasuki hari ke-8.

Pada proses ekskavasi tahap ke-4 ini ditemukan pecahan keramik Dinasti Song, struktur bata yang rusak , potongan fragmen arca dan koin kuno Dinasti Tang, Kamis (23/02/2023).

Dikonfirmasi terkait temuan tersebut, arkeolog Balai Pelestarian Dan Kebudayaan Jatim Wilayah XI, Albertus Vidi Susanto menjelaskan bahwa pecahan keramik hijau, abu-abu kebiruan umumnya merupakan keramik dari masa Dinasti Song kurang lebih dari abad ke-10 sampai abad ke-13.

"Temuan saat ekskavasi yang paling signifikan adalah temuan pecahan potongan arca yang terlihat hanya bagian dada dan lengan. Sementara untuk atributnya yang terlihat hanya kalung atau hara bahasa kunonya," terangnya.

Vidi menambahkan, dari atribut yang tersisa tidak bisa menjelaskan tokoh siapa. Sebab untuk menentukan penokohan sebuah arca atribut itu penting. 

"Temuan fragmen arca ini menambah dugaan kita bahwa situs ini telah mengalami kerusakan yang cukup masif. Selain strukturnya juga rusak di bagian timur itu juga mengalami kerusakan yang cukup parah hanya tersisa pondasinya saja," tandasnya.

Vidi melanjutkan, temuan arca saat ekskavasi tahun lalu berupa tangan yang memegang kendi. Dengan temuan baru ini bisa dipastikan arca tersebut telah mengalami kerusakan parah.

"Kuat dugaan jika arca tangan memegang kendi itu adalah arca Agastya, itu juga mengindikasikan memang sengaja ada pengrusakan. Ini yang menjadi catatan buat kita," imbuhnya.

Sementara catatan lain yakni temuan koin, diperkiraan sementara berasal dari Dinasti Tang yang cukup tua. 

Namun hal itu juga perlu pembacaan secara detil, karena ada beberapa tulisan yang kurang terbaca jelas.

Perkiraan koin kuno tersebut dari Dinasti Tang setelah membaca tiga huruf yang cukup terlihat jelas.

"Jadi dari mata uang, dari keramik itu digunakan sebagai pertanggalan relatif saja. tidak bisa mengatakan tahun tertentu, artinya situs ini memiliki rentang masa kurang lebih dari abad ke-10," pungkasnya.


» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA

Pewarta : Gono Dwi Santoso
Editor : Lutfi Hidayat

Share:

Komentar & Reaksi

Berita Terbaru Lainnya