SUARA INDONESIA JOMBANG

Kopi Kopling Motor Vespa di Jombang Diburu Pembeli

Gono Dwi Santoso - 08 April 2022 | 09:04 - Dibaca 3.82k kali
Peristiwa Daerah Kopi Kopling Motor Vespa di Jombang Diburu Pembeli
Febry saat meracik minuman kopi kopling buat pelanggan yang ada di Jl Wahid Hasyim Jombang, Kamis (07/04/2022)

JOMBANG -  Selama Bulan Ramdan, kopi kopling milik Febry Addakhil Alfarisi (28) diburu pembeli, hingga menyababkan antrian yang cukup panjang. 

Diketahui, Febry sudah dua bulan berjualan kopi dengan bermodal motor vespa tuanya tahun 1976 di Jl. Wahid Hasyim. 

Pemuda asal Desa Sambongdukuh, Kecamatan/Kabupaten Jombang ini memanfaatkan motor Vespa Super tahun 1976 untuk berjualan kopi. 

Skuter miliknya di modifikasi untuk berjualan kopi yang ada di sebelah barat bundaran ringin contong Jombang. 

Dimotor modifikasi Vespanya semuanya komplit mulai peralatan kompor, elpiji, grinder dan bahan-bahan untuk membuat berbagai minuman. 

Boks kayu tersebut juga didesain untuk mini bar sebagai tempat untuk meracik minuman kopi koplingnya.Karena berjualan keliling dengan membawa vespa, Febry menamai usahanya dengan nama 'Kopling' atau Kopi Keliling. 

"Jadi motor Vespa ini  saya modifnya ini pakai satu rombong boks untuk menyimpan kopi-kopinya, bar dan kompor. Kalau jalan ya ikut semua," paparnya kepada kontributor Suara Indonesia.co.id, Kamis malam (07/04/2022). 

Febry mengatakan, bahwa ide berjualan kopi dengan vespa ini, datang pada saat berkunjung ke kota Yogyakarta. Disitu ia melihat orang berjualan kopi keliling menggunakan sepeda ontel. 

"Dari situ saya berfikir untuk berjualan kopi dengan menggunakan kendaraan vespa miliknya," ungkapnya. 

Meski hanya di atas skuter klasik, namun kopi racikan Febry ini tidak kalah dengan minuman kopi yang ada di kafe. 

Febry meracik biji kopi yang telah disangrai dengan cara dihaluskan menggunakan alat grinder langsung di tempa tidak menunggu lama kopi pesanan sudah jadi. 

Ia menggunakan kopi-kopi nusantara seperti jenis robusta, arabika hingga kopi dampit asli asal Malang. 

"Kalau saya menunya es kopi ada dua rasa. Es kopi rasa vanila dan karamel. Kalau kopi hitam, pakai biji kopi robusta. Saya giling di tempat, biar orang tau prosesnya langsung," kata Febry. 

Kopi yang dijual Febry cukup ramah di kantong. Untuk satu gelas es kopi ia jual seharga Rp 9-10 ribu dan untuk segelas kopi hitam ia jual seharga Rp 4-5 ribu. 

"Kalau es kopi setiap hari habis 20 gelas, kalau kopi habis 30 gelas dalam sehari. Beda kalau pas event, es kopi biasnya bawa 45 gelas kalau kopi habis 3,5 kg biji kopi," imbuhnya. 

Terkait omset, menurut Febry bisa mencapai sekitar Rp 150 ribu di hari biasa, kalau event alhamdulillah Rp 450 ribu.

Selama bulan Ramadan, Kopi Kopling buka pukul 20.00 WIB sampai 01.00 WIB. Sementara di bulan biasa buka pukul 16.00 WIB hingga 01.00 WIB. 

"Seperti bulan kemarin jualan kopi di acara  Tulunganggung, Nganjuk, Magetan, Yogyakarta hingga Jepara rencana bulan Juni mendatang akan melakukan touring ke Bali. Febry mengaku omzet bersih jualan kopi kopling nya, perbulan bisa tembus kisaran 6 jutaan," ucapnya. 

Salah seorang pembeli Neni (28) asal Mojongapit Jombang mengungkapkan, dirinya berkunjung ke tempat tersebut dengan mengajak keluarganya. 

"Saya kesini bersama keluarga Ini saya pesan es kopi vanila dengan harga Rp 10 ribu harga disini sangat terjangkau dan rasanya enak," tutupnya. (Gono/Will)

» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA

Pewarta : Gono Dwi Santoso
Editor : Imam Hairon

Share:

Komentar & Reaksi

Berita Terbaru Lainnya