Kasus Suspek PMK Merebak, Ning Ema Kunjungi Peternak di Tembelang dan Perak Jombang
Peristiwa Daerah
Ning Ema Anggota DPR-RI dari Partai PPP dapil VIII saat konferensi pers saat kunjungi peternak di desa Kalijaring Kecamatan Tembelang Kabupaten Jombang, Jumat (27/05/2022)
JOMBANG - Merebaknya penyakit mulut dan kuku (PMK ) yang menyerang ratusan ternak sapi di kabupaten Jombang, membuat Ema Umiyyatul Chusnah ( Ning Ema ) Anggota dari DPR-RI dari partai PPP dapil VIII ini turun langsung untuk mengecek langsung ke kandang ternak milik warga, yakni di Desa Kalijaring, Kecamatan Tembelang dan di Desa Sukorejo, Kecamatan Perak, Kabupaten Jombang, Jumat (27/05/2022).
Dalam kunjungan tersebut, Ning Ema langsung meninjau lokasi ke kandang ternak milik warga dan sempat dilakukan audisi dengan peternak dan melihat kondisi sapi yang suspek PMK didampingi petugas dokter hewan yang bertugas diwilayah setempat.
Disela-sela kunjungannya, Ning Ema mengatakan, dirinya sangat prihatin dengan adanya wabah penyakit mulut dan kuku yang menyerang ratusan ternak sapi Jombang, terlebih menjelang momen hari raya idul Adha.
Ning Ema menjelaskan di kabupaten Jombang ada sekitar 600 lebih sapi yang suspek PMK. Untuk itu, pihaknya akan melakukan upaya-upaya penangulangan.
"Dan tentunya pemkab juga harus bersinergi untuk membantu peternak yang sapinya yang terserang penyakit mulut dan kuku (PMK) dengan menyediakan obat-obatan," ungkapnya.
Dirinya berpesan kepada para peternak sapi untuk selalu menjaga kebersihan kandang dengan rutin, salah satunya menyemprotkan cairan disinfektan ke kandang kadang ternak.
"Obat -obatan juga harus cukup dimana sapi yang terserang wabah PMK ini berangsur pulih dan membaik karena persediaan obat-obatan sudah di siapkan.Tapi tidak hanya itu mengingat gejala suspek PMK ini semakin banyak jadi obat obatan harus juga disiapkan lebih banyak lagi dan semoga kasus PMK ini tidak bertambah banyak," paparnya.
Pihaknya berharap kepada pemerintah agar segara ada Vaksin untuk ternak jangan sampai menyebar luas wabah PMK ini hingga kejadian luar biasa.
"Dimana peternak merugi ,ada ternak yang di paksa harus di sembelih karena tepapar PMK dan ada juga ternak sapi mati akibat penyakit mulut dan kuku ini sehingga merugikan peternak sapi," katanya.
Untuk sapi yang suspek PMK di Jombang ada sekitar ratusan sapi yang suspek dan yang paling banyak ada di wonosalam.
"Kita berharap wabah PMK yang menyerang ternak sapi bisa di atasi dan berangsur angsur pulih kembali ternaknya," ucap Ning Ema.
Sementara itu, dokter hewan setempat drh Fathur mengatakan, bantuan obat masih kurang dan perlu untuk di tambah karena banyak sapi yang terserang suspek PMK.
"Selain itu, ada juga yang proses pemulihan untuk sembuh," pungkasnya.
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
Pewarta |
: Gono Dwi Santoso |
Editor |
: Imam Hairon |
Komentar & Reaksi