SUARA INDONESIA JOMBANG

Dinas Peternakan Lakukan Vaksinasi Sapi Perah di Jombang

Gono Dwi Santoso - 03 July 2022 | 17:07 - Dibaca 1.44k kali
Peristiwa Daerah Dinas Peternakan Lakukan Vaksinasi Sapi Perah di Jombang
Vanksinasi ternak sapi perah yang ada di desa Galengdowo Kecamatan Wonosalam Kabupaten Jombang , Minggu (03/07/2022)

JOMBANG -  Dinas Peternakan Kabupaten Jombang lakukan vaksinasi Wabah penyakit mulut dan kuku di daerah Dusun Pengajaran Desa Galengdowo Kecamatan Wonosalam Kabupaten Jombang dimana mayoritas penduduknya adalah peternak sapi perah sentral penghasil susu , Minggu (03/07/2022).

Wartomo Kades Galengdowo mengatakan hari ini diadakan vaksin  sekitar 231 ekor sapi oleh Dinas Peternakan Kabupaten Jombang.

"Yang diberikan vaksinasi baik sapi yang sudah sembuh maupun yang sudah terkena penyakit mulut dan kuku," ungkapnya.

Wartomo berharap dengan adanya vaksinasi tersebut, memberikan kekebalan pada daya tahan tubuh sapi, bagi yang sakit agar segera sembuh dan peternak bisa hidup normal, juga dapat kembali menikmati hasil susunya.

Wartomo mengatakan kepada para peternak untuk terus memelihara dan merawat sapinya dengan obat obatan tradisional epon empon.

"Nah sebagainya setelah dilakukan vaksinasi dengan tetap menjaga kebersihan kandang.kamik mengucapkan terimakasih kepada dinas peternakan yang sudah memberikan vaksinasi kepada peternak di wilayah kami," tambahnya.

Dirinya juga menceritakan suka duka penanganan penanganan penyakit mulut dan kuku di wilayahnya, berbagai kendala yang dihadapi di lapangan yakni, banyak sekali peternak yang harus rela begadang setiap malamnya.

"Bahkan peternak setiap malam  sampai jam 1 malam berjaga dikandang sampai tidak tidur dirumah menunggu sapinya di kandang  tidur sehingga harus tidur di kandang," tambahnya.

Wartomo menggatakan peternak dengan sabar dan telaten menunggu sapinya tertidur dan membersihkan kukunya yang terkena wabah penyakit mulut dan kuku.

Menurutnya, penyakit kuku yang menerpa sapi ini penyembuhan nya sangat lama dibandingkan dengan mulut.

"Bahkan sapi yang tidak tertolong ini harganya sanggat jauh dipasaran misalnya dulu belinya 23 juta rupiah dijual harga 3 juta- 4 juta  rupiah memang secara psikologis banyak  peternak terkena imbasnya dan  sangat berdampak sekali terhadap perekonomian di wilayah kami karena penyakit mulut dan kuku ini  dan sangat berdampak sekali," pugkasnya.

 

» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA

Pewarta : Gono Dwi Santoso
Editor : Imam Hairon

Share:

Komentar & Reaksi

Berita Terbaru Lainnya